Situs jejaring sosial dunia milik Mark Zuckerberg mulai ditinggalkan oleh penggunanya.
Hal itu tampak dari sebuah penelitian baru yang mengungkapkan bahwa kurang lebih 11 juta penggunanya di AS dan Inggris sudah tidak pernah lagi mengakses jejaring sosial fenomenal itu pada awal tahun 2013.
Penyebabnya diduga masalah privasi dan ketakukan akan kecanduan menggunakan Facebook.
Melansir Daily Mail, 18 September 2013, tim peneliti dariUniversity of Vienna, Austria, mengumumkan saat ini semakin banyak orang yang mulai melakukan 'virtual identity suicide',istilah untuk bunuh diri secara virtual dengan menghapus akunnya di Facebook.
Berdasarkan analisis sampel 600 orang, tim peneliti menemukan alasan utama dari orang-orang meninggalkan Facebook adalah isu-isu perlindungan data, tekanan sosial dari teman-teman yang sudah banyak meninggalkan Facebook, dan ketidakpuasan akan fitur Facebook.
"Skor tertinggi adalah karena orang-orang lebih peduli dengan privasinya, daripada ketakutan akan kecanduan Internet," kata Stefan Stieger, Psikilog dari University of Vienna.
Dari penelitian tersebut diketahui beberapa alasan seseorang berhenti menggunakan Facebook, seperti masalah privasi (48,3 persen), ketidakpuasan umum (13,5 persen), tekanan sosial (12,6 persen), dan perasaan ketakutan kecanduan Internet (6,0 persen).
Sementara itu, menurut Brenda Wiederhold, Editor JurnalCyberpsychology, alasan orang berbondong-bondong meninggalkan Facebook adalah berdasarkan laporan WikiLeaks mengenai tindakan Badan Keamanan Nasional (NSA) AS yang memata-matai data pengguna jejaring sosial.
"Sekarang semua orang semakin waspada terutama mengenai masalah privasinya di Internet," kata Wiederhold. (umi)